Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Letjen (Purn) Sutiyoso. TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO , Jakarta - Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Sutiyoso menyatakan, partai yang mengandalkan uang untuk memenangkan pemilihan umum akan terhapus oleh sejarah. Meski menang, partai tersebut akan berakhir secara menyedihkan. "Saya bertanya, apakah ada yang memiliki ideologi dari calon legislatif yang memakai uang," kata Sutiyoso di Acara Penutupan Ulang Tahun PKPI ke-15, Jumat, 14 Februari 2014.
Ia menyatakan, caleg yang menggunakan uang cenderung untuk membayar suara. Pada saat terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat, mereka cenderung untuk mendapatkan kembali modal melalui sejumlah pembahasan proyek di parlemen. "Mereka itulah yang kemudian korupsi," kata Sutiyoso.
Bagi Sutiyoso, politik praktis saat ini telah tersingkir oleh pemilik modal. Pemilihan calon wakil atau pemimpin tak lagi menawarkan ideologi tetapi politik uang.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengklaim tertegun saat menonton sebuah wawancara seorang anggota DPR yang mengisahkan proses kampanyenya. Dalam wawancara tersebut disampaikan, seorang caleg untuk berkampanye harus mengeluarkan uang hingga beberapa miliar. "Politik uang adalah pengkhianatan terhadap kedaulatan rakyat."
FRANSISCO ROSARIANS
Bagi Sutiyoso, politik praktis saat ini telah tersingkir oleh pemilik modal. Pemilihan calon wakil atau pemimpin tak lagi menawarkan ideologi tetapi politik uang.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengklaim tertegun saat menonton sebuah wawancara seorang anggota DPR yang mengisahkan proses kampanyenya. Dalam wawancara tersebut disampaikan, seorang caleg untuk berkampanye harus mengeluarkan uang hingga beberapa miliar. "Politik uang adalah pengkhianatan terhadap kedaulatan rakyat."
FRANSISCO ROSARIANS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.