Halo teman-teman dumay!

Gunakan hak pilih Anda sebagai warga negara yang baik dalam berdemokrasi pada Pemilihan Umum Legislatif 9 April 2014 nanti.
Anda tidak puas dengan kinerja wakil Anda di legislatif saat ini? Jangan ambil jalan pintas dengan menjadi golput pada pemilu kali ini. Pilihlah calon yang berkualitas dan teruji untuk bisa membawa aspirasi Anda.

Kamis, 13 Maret 2014

Ini Jadwal Pemilu 2014

Jadwal Pemilu 2014

Jadwal Pemilu 2014Jadwal Pemilu 2014 akan dilaksanakan dua kali yaitu Pemilu Legislatif pada tanggal 9 April 2014 yang akan memilih para anggota dewan legislatif dan  Pemilu Presiden pada tanggal 9 Juli 2014 yang akan memilih Presiden dan Wakil Presiden.
Pemilu 2014 akan memakai e-voting dengan harapan menerapkan sebuah sistem baru dalam pemilihan umum. Keutamaan dari penggunaan sistem e-voting adalah Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) yang sudah mulai dipersiapkan sejak tahun 2012 secara nasional.
Berikut adalah jadwal  pemilu dan tahapannya yang sudah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum(KPU).
TanggalAcara Kegiatan
Jadwal 2013
06 April - 15 AprilPendaftaran Calon Anggota DPR-RI, DPD-RI, dan DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota
16 April – 30 JuniVerifikasi Pencalonan Anggota DPR-RI, DPD-RI, dan DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota
27 JuliPengumuman Daftar Calon Tetap (DCT) Anggota DPD-RI
04 AgustusPengumuman Daftar Calon Tetap (DCT) Anggota DPR-RI, DPD-RI, DPRD Provinsi, dan Kabupaten/Kota.
Jadwal 
11 Januari – 05 AprilPelaksanaan Kampanye
06 April - 08 AprilMasa Tenang
09 AprilPemungutan dan Penghitungan Suara (Pemilu Legislatif)
25 April – 25 MeiAudit Dana Kampanye
26 April – 06 MeiRekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilu Tingkat Nasional
07 Mei - 09 MeiPenetepan Hasil Pemilu Secara Nasional
07 Mei - 09 MeiPenetapan Partai Politik Memenuhi Ambang Batas (PT 3%)
11 Mei - 18 MeiPenetapan Perolehan Kursi dan Calon Terpilih Tingkat Nasional s/d Kabupaten/Kota
Juni - SeptemberPeresmian Keanggotaan DPR-RI, DPD-RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota
09 JuliPemungutan dan Perhitungan Suara Pilpres (Pemilu Presiden)
Juli - OktoberPengucapan Sumpah dan Janji Anggota Terpilih DPR-RI, DPD-RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota
Sumber: www.pemilu.com

Kamis, 06 Maret 2014

Ayo Cek Nama Anda di Daftar Pemilih Sementara KPU di SIni

Anda barangkali belum tahu apakah nama Anda sudah masuk dan terdaftar dalam daftar pemilih sementara atau tidak untuk mengikuti Pemilu 9 April 2014 nanti. Karena berbagai kesibukan Anda pasti tidak sempat pergi ke kantor Lurah, atau ketua RT untuk melihat nama Anda di sana. Termasuk juga tidak sempat mendengar nama Anda dibacakan lewat pengerah suara dari kantor Lurah. Jika demikian, silakan Anda cari nama Anda di dalam daftar di bawah ini. Cara mencari nama Anda ada dua cara, yakni:

I. Pencarian NIK Nasional

1. Masukkan NIK
2. Klik tombol cari

II. Pencarian Kelurahan

1. Pilih Provinsi
2. Pilih kabupaten
3. Pilih kecamatan
4. Pilih kelurahan
5. Masukkan Nama
6. Klik Cari

Silakan cari nama Anda.


INI DAFTAR CALEG DPR-RI DAPIL SULUT PADA PEMILU 2014

Siapa nama Calon Anggota DPR-RI Daerah pemilihan Sulawesi Utara yang akan Anda pilih nanti? Pasti Anda bingung dan tidak tahu siapa saja calon-calon itu. Untuk membantu Anda, silakan baca daftar berikut ini. CALEG DPR-RI DAPIL SULUT PADA PEMILU 2014



Kamis, 27 Februari 2014

PKPI Optimis Peroleh Kursi


MAKASSAR, UPEKS--Ketua Dewan Pimpinan Kota (DPK) Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Makassar, Muhammad Arkam tetap optimisi pihaknya akan mendapatkan kursi di Parlemen Makassar. Menurutnya, dari pergerakan kader PKPI yang masuk sebagai calon anggota legislatif semuanya bekerja dengan baik. Bahkan, beberapa diantaranya memiliki basis suara yang cukup baik.

"Walau kami tak seperti Partai Golkar dan Demokrat, tapi kami sangat yakin pada pemilu calon anggota legislatif April mendatang, PKPI bisa mendapatkan satu kursi, minimal 5, atau satu setiap Dapil,"jelasnya di Makassar, Rabu (26/2). Ia juga mengaku, keberadaan PKPI di masyarakat masih cukup baik. Sebab kader PKPI saat ini tak memiliki catatan hitam atau bermasalah dengan hukum, khususnya kasus korupsi. "Masyarakat sangat menerima kehadiran PKPI, hal ini telah dibukti dengan lolosnya PKPI sebagai peserta pemilu 2014," paparnya.

Untuk mendapatkan amanah masyarakat, kader PKPI harus bisa memperlihatkan kualitas mereka di masyarakat. Bahwa kader PKPI bisa menerima amanah menjadi wakil rakyat di Parlemen. Menurutnya, hasil survei dari beberapa lembaga yang menempatkan Golkar, PDIP dan Demokrat sebagai tiga besar bukanlah suatu masalah bagi PKPI. "Melalui pemilu kali ini, PKPI mencoba masuk kembali untuk berkompetisi dalam pertarungan politik bersama partai lain seperti Golkar, PDIP dan Demokrat, termasuk parpol yang berbasis Islam untuk mendapatkan kepercayaan publik," ujarnya.

Hal yang sama juga disampaikan Ketua DPP PKPI Sulsel, Suzanna Kaharuddin. Menjelang pelaksanaan pemilihan umum, kekuatan PKPI, khususnya di Makassar cukup merata di semua Dapil. Sehingga di pemilu nantinya, PKPI dipastikan akan mendapat kursi. Legislator Srikandi Sulsel ini menuturkan, untuk memaksimalkan pergerakan kadernya, pihaknya membetikan bantuan logistik untuk melakukan sosialisasi. "Untuk caleg kota akan mendapatkan bantuan dari DPN dan DPP. Sebab, PKPI selalu berkomitmen dan berpegang teguh pada asas kebersamaan," paparnya. (amp/awy)

Kuota Perempuan di Parlemen, Ini Kata PKPI




Kuota perempuan berdasarkan UU Pemilu.

JAKARTA, Jaringnews.com - Wakil Bendahara Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Dewi Ayu mengingatkan pentingnya peningkatan jumlah 30 persen keterwakilan perempuan di parlemen untuk mengatasi ketertinggalan perempuan di berbagai bidang pembangunan politik.

Hal itu menurutnya karena telah sesuai dengan peraturan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang telah ditetapkan dalam undang-undang nomor 8 Tahun 2012 dengan mengharuskan keterwakilan perempuan paling sedikit 30 persen per daerah pilihan.

"Peraturan KPU sudah benar dan berangkat dari aturan itu, tidak ada lagi harus menghitung untung rugi perempuan di parlemen dengan keterwakilan 30 persen. Penilaian bahwa selama ini suara legislative belum berpihak kepada perempuan, karena kursi yang ada lebih di dominasi oleh laki-laki, maka gerakan perempuan harus di tingkatkan," terangnya kepada wartawan dalam diskusi bertajuk "Menghitung Untung Rugi Keterwakilan 30 persen Perempuan" yang di gagas KJPP dan disiarkan langsung oleh RRI di Media Center KPU, Jakarta, Kamis (27/02)

Menurutnya, kehadiran perempuan juga untuk mempercepatan redistribusi hak politik perempuan yang sangat strategis dalam mendorong perpercepatan kemajuan di berbagai bidang lainnya.

"Hal itu dapat memacu peningkatan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan gender yang inklusif yang ditandai dengan meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) guna mengejar ketertinggalan dengan negara-negara lain," jelas Caleg DPR RI Dapil Jabar VII.

Selain itu, Caleg besutan Sutiyoso dengan nomor urut III untuk Kabupaten Bekasi, Karawang dan Purwakarta ini juga menjelaskan, dengan peningkatan jumlah 30 persen keterwakilan perempuan, di parlemen pusat dan daerah hasil Pemilu 2014 akan menjadi penyangga utama dalam mengatasi berbagai permasalahan dan pengawal untuk menyukeskan agenda pembangunan berkelanjutan.

"Intinya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan dan berkesetaraan gender sebagaimana diamanatkan dalam UU nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005 - 2025," jelasnya.

Dewi mengatakan, PKPI selalu bekerjasama secara sinergi untuk mewujudkan komitmennya dalam meningkatkan pendidikan politik dan keterwakilan perempuan di parlemen pada Pemilu 2014. Tujuannya, untuk meningkatkan kapasitas perempuan calon legislatif pada pemilu 2014.(Ral / Mys)

Caleg PKPI: Keterwakilan Perempuan di Parlemen harus Ditingkatkan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon anggota legislatif dari Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Dewi Ayu menilai pentingnya peningkatan 30 persen keterwakilan perempuan di parlemen. Menurutnya, peningkatan itu untuk mengatasi ketertinggalan perempuan di berbagai bidang dalam dunia politik.

"Penilaian bahwa selama ini suara legislatif belum berpihak kepada perempuan, karena kursi yang ada lebih didominasi oleh laki-laki. Maka gerakan perempuan harus ditingkatkan," kata Dewi di Gedung KPU, Jakarta, Kamis (27/2/2014).

Caleg DPR RI Dapil Jabar VII itu menuturkan, keterwakilan perempuan telah sesuai dengan peraturan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang telah ditetapkan dalam undang-undang nomor 8 Tahun 2012 dengan mengharuskan keterwakilan perempuan paling sedikit 30 persen per daerah pilihan.

Dewi mengatakan, kehadiran perempuan dinilai baik untuk mempercepat redistribusi hak politik perempuan yang sangat strategis. Hal itu juga juga baik untuk mempercepat kemajuan di berbagai bidang lainnya.

"Hal itu dapat memacu peningkatan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan gender yang inklusif yang ditandai dengan meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Indeks Pemberdayaan Gender (IPG) guna mengejar ketertinggalan dengan negara-negara lain," ucapnya.

Senin, 24 Februari 2014

Jika Gagal, Caleg Seksi dari PKPI Ini Enggan Masuk RS Jiwa


Jika Gagal, Caleg Seksi Ini Enggan Masuk RS Jiwa


Destiara Talita (ISt)
Jakarta - Caleg seksi dari Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) Indonesia, Destiara Talita tidak akan kapok masuk dalam dunia politik praktis. Mantan foto model majalah dewasa ini mengaku siap menerima hasil apapun dalam Pileg 2014 nanti. Ia tidak ingin bernasib sama dengan para caleg lainnya yang gagal dan mengalami gangguan kejiwaan.

"Saya sih gak masalah. Saya optimis berusaha untuk menang, tapi tidak berambisi juga," ujar Destiara Talita saat berbincang dengan KabarCepat.com, Jakarta, Rabu (19/2).

Baru pertama kali terjun didunia politik praktis, Perempuan yang akrab dipanggil Tata tersebut tidak menutup kemungkinan akan mencoba dalam Pemilu yang akan datang.

"Lagi pula ini pertama kalinya saya mencalonkan, kalau gagal itu hal yang wajar," tandasnya.

Sebagai Caleg PKPI Dapil 8 yang meliputi Cirebon dan Indramayu, Tata menambahkan kunci sukses bagi dirinya adalah tidak pernah kapok untuk mencoba. "Setidaknya di Pemilu 5 tahun mendatang saya sudah lumayan, ada pengalaman di Parpol. Kalau sekarang kan memang saya masih baru," pungkasnya.

Sebagai informasi, menjelang Pileg 2014, banyak Rumah Sakit yang menyediakan layanan khusus bagi para caleg gagal yang mengalami gangguan kejiwaan. Salah satunya adalah Rumah Sakit Jiwa Menur, Surabaya, pun tak mau ketinggalan. Rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur itu sudah menyiapkan kamar untuk mengantisipasi caleg yang mengalami gangguan jiwa karena gagal terpilih menjadi wakil rakyat.

Kepala Bidang Keperawatan Rumah Sakit Jiwa Menur, Adi Suwito, mengatakan rumah sakitnya sudah siap menampung caleg depresi. Caleg gagal ini akan ditempatkan di paviliun khusus. Antisipasi ini, kata dia, telah dilakukan sejak jauh-jauh hari. "Intinya kami sudah siap menangani caleg stres," kata Adi, seperti dikutip dari Tempo.co, Selasa, 21 Januari 2014.

Pada pemilu legislator 2009 lalu, ujar Adi, Rumah Sakit Jiwa Menur juga menerima pasien caleg stres. Penyebab depresi mereka, kata dia, selain karena gagal terpilih, juga lantaran tertimbun utang buat modal pencalonan. "Waktu itu jumlah caleg yang masuk ke sini lima orang," kata Adi. (RST/RST) (http://kabarcepat.com)